Berapa hari belakangan ini, gw, Momot,kami, sedang berada pada suatu situasi yang sungguh sangat tidak mengenakkan. Kami berdua sama - sama galau. Di bilang masalah yang berat, tapi engga juga, ringan? tapi bikin sedih dan ga enak ati. Masalahnya simple tapi kami sendiri yang bikin rumit. Sebenarnya gw juga yang salah. Ga memastikan dengan sebenar - benarnya. Akibatnya? kacau dan berantakan. Tinggal hitungan hari 1 tahun kami resmi jadian. Harusnya, gw suka cita. Di tengah hubungan kami yang kata si Siti temen gw sebagai hubungannya BBB banget (putus nyambung maksudnya), kami bisa bertahan. Dulu, awalnya, gw kira semua akan manis. Semua akan baik - baik saja. Namun, semakin lama, semakin terlihat benang kusut di antara kami. Momot, lagi - lagi masuk ke dalam sebuah ruangan yang membuatnya terjebak dalam ruang nostalgi(l)a.Hal itu tentu saja bikin gw uring - uringan. Gw kecewa terhadap diri gw sendiri. Gw ngerasa gagal sebagai pasangan. Putus asa, udah gw kecap rasanya. Ngerasa sia - sia. Sempat gw memutuskan hengkang dari hidup Momot. Tapi, sebuah rasa yang gw sebut sebagai cinta ngebuat gw bertahan. Momot bilang, dia ga mau gw pergi dari dia. Sebenarnya cukup egois kalo boleh gw nge judge dia. Tapi itu cukup buat gw senang dan nambah pondasi gw agar tetap kokoh untuk sekali lagi mencoba. Dalam hati kecil gw, api lilin pengharapan masih menyala. Suatu saat Momot akan cintai gw dengan sepenuh hati. Di matanya hanya ada gw. Gw akan usaha lagi. Terus usaha lagi agar cinta gw masuk, meresap ke dalam dirinya. Membukakan matanya, lalu dia tersadar, bahwa di sampingnya ada seorang wanita bodoh yang sangat mengharapkan cintanya. Yang bersedia dengan ikhlas membahagiakannya. Ya! Suatu saat, entah kapan, hal itu akan terjadi. Nanti....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar